Manusia Sempurna

Sebuah posting blog pada Januari, 2010 oleh Reven Putra, berjudul Manusia Sempurna.

Gue pikir semua orang harus punya pantulan 'human perfect' di masing-masing diri mereka, dimana manusia sempurna itu menjadi inspirasi dalam menjalankan hidupnya, dimana manusia sempurna itu menjadi seseorang yang memberitahukan tentang dunia secara nyata.

Gue percaya, setiap orang diberikan satu manusia sempurna versi mereka masing-masing sama Yang Diatas, karena Tuhan selalu mengirimkan sesuatu dengan caraNya sendiri.

Gue tahu, manusia sempurna itu memang tidak pernah ada. Ia cuma sebuah khayalan gue, idiom dari gue, untuk mendeskripsikan seseorang yang mengenal gue dengan sangat baik, dan menginspirasi gue dengan sangat besar.

Manusia itu bukan Tuhan. Dia hanya mendapat label manusia sempurna, tapi ia bukan Tuhan.

Dia adalah orang yang pernah ada dalam bagian hidup kita, terlalu indah untuk dikenang, terlalu menyakitkan untuk dihilangkan.

Dia adalah seseorang yang pernah ada, seseorang yang selalu menuntun kita untuk mengeluarkan apa yang terbaik dari kita.

Gue pernah punya satu 'perfect human' versi gue sendiri. Pernah, pernah, pernah punya. Namanya Mika.

Mika adalah cewek pertama yang tahu kalau gue benci setengah mati dengan bokap yang hanya bisa kasih gue harta, tanpa bisa mengajarkan gue apa itu bahagia. Mika adalah cewek pertama --dan gue harap yang terakhir-- yang tahu betapa takutnya gue dengan cicak dan kadal. Cewek pertama yang tahu kalau kepala gue pernah ada jahitan besar karena pernah terjatuh dari lantai 3 rumah saat sedang berantem besar sama bokap, dan beliau tanpa sengaja mendorong gue.

She's always be my first list - dan tidak pernah berubah sedetik pun sampai saat ini. Mika is too abstract to scored, too abstract to understood, Mika simply unpredictable.

Namun sekarang semuanya sudah beda, dan gue cuma bisa bilang maaf beribu kali ke Mika.
Tiga hari kemudian, masuk sebuah headline dan sub headline koran yang sengaja di scan dan di posting di blog yang sama:

KECELAKAAN MOBIL DI KM 37 TOL JAKARTA-BANDUNG MEMINTA SEORANG KORBAN WANITA BERNAMA MIKA SENJAPUTRI.
"Tidak disangka, kecelakaan kembali terjadi di sekitaran tol Pasteur yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Korban langsung meninggal di tempat bernama Mika Senjaputri (20), dan korban patah kaki dan sekaligus pengemudi yang sekarang ada di RS. Pasteur bernama Reven Putra (22), berasal dari Jakarta."

Why I Love Rain?

Saya tidak tahu mengapa saya hujan. Tidak tahu mengapa dari sekian banyak fenomena alam, harus hujan yang jadi favorit, bahkan nomor satu dalam daftar hal-hal favorit milik saya.

Kalau kata Shinchi di komik Detective Conan, "kadang kita tidak butuh alasan untuk menyukai atau membenci sesatu."

Mungkin saya simpel menyukai hujan karena pernah ada yang pernah memberikan saya momen di sebuah hujan; ada juga yang pernah membuat saya menangis ditengah hujan; ada yang pernah memberikan saya air hujan sebagai sebuah kado terindah bahkan cenderung terbaik; ada yang pernah membuat saya menyadari bahwa hujan sama halnya seperti manusia - cepat datang, cepat pergi.

Saya tidak pernah tahu.

Sama ketika saya, atau banyak orang diluar sana, memilih untuk mencintai/menyayangi seseorang.

Ada sebuah novel, keluaran Gagas Media berjudul "Marrigeable" yang menulis begini: Sama kayak orang tua ke kita. Mereka tidak pernah bisa memilih anaknya mau seperti apa, yang mereka tahu cuma nerima. Dan apapun bentuknya, mereka bersyukur.

Dari dulu, kita selalu diajarkan untuk mencintai sesuatu tanpa alasan. Dari kecil. Saat kita mempunyai orang tua, kita tidak pernah punya alasan signifikan kenapa harus menyanyangi mereka, selain karena mereka memang mereka adalah orang tua kita.

Atau ketika seorang wanita berusaha menjaga mati-matian anak di dalam rahimnya, tanpa peduli, anak ini cacat/tidak, sempurna/tidak. They just love their baby. A one kind of pure love.

Makanya ketika ada orang yang bilang, mencintailah dengan matamu..... just shoot yourself!

Kalau dari kecil kita sudah diajarkan untuk mencintai tidak dengan mata, kalau sekarang kita melakukan itu pada orang lain, seharusnya tidak apa-apa, kan?

#16 - Maaf

kadang, sebuah maaf itu punya arti seribu
kadang
artinya hanya seratus
atau bahkan nol

kadang, maaf tidak selalu bisa menyelesaikan masalah
kadang maaf malah memicunya datang masalah lain
kadang tindakan lebih baik
dari seribu sejuta semilyar yang
diucapkan

kadang lebih baik tidak meminta maaf
tapi menunjukan rasa maaf itu

#14 - Anybody There?


saya sulit bernapas karena semuanya terasa gelap
gelap yang benar-benar gelap
saya tidak tahu
kenapa rasanya bernapas saja sulit
padahal itu hal yang biasa saya lakukan

mungkin karena gelap

mungkin karena cahayanya hanya ada lima

atau mungkin
mungkin karena kamu hilang

dan mendadak semua gelap.

#8 - Sometimes We Should End What We've Started


.......even it's hard.

Melupakan sesuatu yang tidak ingin dilupakan mungkin adalah hal tersulit yang dilakukan oleh semua orang. Sekuat apapun orang itu. Sebaja apapun perasaan orang itu. Bahkan Bumble Bee di film Transformer bisa menangis begitu kencang ketika harus dipisahkan dengan Shia.

Melupakan masa lalu adalah hal terbodoh yang pernah kita pikiran, karena tanpa masa lalu tidak pernah akan ada 'kita' yang sekarang. Walau nyatanya, ada beberapa masa lalu yang harus kita akhiri secara paksa.

....karena semua ada masanya.

karena segala sesuatu sesungguhnya punya masa habisnya sendiri.

Begitu pun dengan masa lalu.

#7 - Dear John

Dear John,

Pernah tidak kamu ada dalam situasi dimana kamu tahu sedang dibohongi, namun kamu tidak bisa beranjak untuk marah atau berlari untuk pergi dari semua kemunafikan yang ada?

Pernah tidak, kamu harus memutuskan sesuatu, namun sebelum memutuskan, kamu harus memilih mana yang baik untuk diri DIA, bukan dirimu sendiri?

Pernah tidak merasa seperti ingin mencabik-cabik dirimu sendiri, karena kamu tidak bisa berkata apa yang harus kamu katakan?

Pernah tidak merasa bahwa untuk menangis saja kamu sudah terlalu lelah dan tidak bisa, saking seringnya hatimu disakiti?

Pernah merasa kebas hati, karena sering ditusuk pisau kebohongan?

Sepertinya ada sesuatu yang hilang dari dalam perasaan ini. Sudah terlalu kebas dan terlalu lelah menjalani semuanya, namun tidak rela untuk meninggalkan semuanya.

Rasanya seperti teriak di padang gurun, hampa. Kosong. Melompong.

Pernah aku mencoba untuk menyatakan rasa itu, namun kamu malah berpaling lagi. Aku bingung, aku lelah, aku punya batas kesabaran, walau untuk sebuah sayang, aku butuh belajar untuk berkata tidak.

Kamu menutupi sesuatu yang sudah kuketahui, jangan bilang bahwa aku adalah perempuan yang sok mencari tahu mengenai kamu. Hati tidak pernah bisa berbohong, ia bergerak kalau ada sesuatu yang menyakitinya. Percaya bahwa hatimu bisa berbicara?

Sudah cukup bualanmu. Ini sudah tiga kali. Tiga kali dalam sembilanbelastahun kehidupanku, kamu membohongiku dengan cara yang berbeda-beda. Hatiku sudah kebas, tahu nggak?

Aku butuh sedikit saja ditanya, atau apabila ada seseorang bertanya padaku mengenai kamu tanpa perlu kujelaskan, mungkin aku bisa menangis histeris disana. Aku bahkan tidak pernah mengharapkan bahumu untuk menyangga setiap tangisku, ini sudah kesekian kalinya aku menangis dan aku lelah.

Cukup bermain kata, aku ini peka. Aku tahu dengan benar dan detail seperti apa kamu sekarang. Lebih baik kamu cerita, lebih baik kamu bunuh saja sekalian aku kalau begini terus. Atau lebih baik, lepaskan aku pergi - itu akan sangat lebih baik.

Aku tidak pernah akan bisa melepaskanmu, aku tidak pernah mau menyakitimu; jadi biarkan kamu yang menyakiti aku dan mengusirku secara mentah-mentah dalam hidupmu. Lebih baik begitu.

Lebih.
Baik.
Begitu.

Dear John,

Mungkin ini surat terjujur yang akan singgah di dalam pembacaan ruang dan waktu hidupmu. Ini mungkin akan jadi surat termenyakitkan. Tahu tidak rasanya sakit? Aku tahu. Sangat tahu.

#6 - Psychedelia


"Ini bukan cerita cinta, ini adalah bait-bait yang dilantunkan dan hasilnya merupakan esensi ajaib c.i.n.t.a."

Seperti yang sebelumnya kamu lakukan padaku disini, membagi senyuman yang khas, membuat kerja jantungku serasa lebih baik dan tepat. Ya, bersamamu semuanya terasa tepat dan pas. Tidak ada yang lebih, bahkan kurang.

Namun nyatanya,

Aku tidak pernah lagi mau menaruh banyak harapan pada kamu. Aku cukup bertanya pada Tuhan, mencari jawaban atas segala kegundahan yang telah terjadi setahun-dua tahun belakangan ini. Mencari jawaban dari kamu adalah hal tersulit yang aku harus pelajari; lebih sulit dari algoritma, fisika dasar, senyawa kiwia, dan banyak lagi pelajaran yang tidak kukuasai.

Kamu seperti bahasa. Semua dari tubuhmu memvisualisasikan banyak hal yang tidak kamu sadari. Sama seperti puisi, prosa, cerita pendek, sastra melayu, sastra Indonesia, dan semua jenis pelajaran yang ada di mapel Bahasa Indonesia.

Aku tidak bisa lagi mendeskripsikan banyak hal tentang kamu. Cukup dengan membuka hatiku, ambil memori-memorinya dan kamu tahu betapa pentingnya moment-moment yang pernah kita lalui.

Kita membentuk momen, kita membentuk masa, kita membentuk kejadian kita sendiri. Kita ada diruang penuh warna yang basah dengan mimpi dan lilitan cahaya berpayung matahari.

Tidak usahlah. Kita bertanya saja pada Tuhan, bertanyatanya kenapa harus ada aku dan kamu atau aku+kamu, bertanya kenapa aku bisa melihat dirimu bisa mengalir dibawah hujan airmata perih, bertanya apa-apa saja yang bisa kita tanya.

Cinta & Rangga


aku mau jatuh
jatuh ke dasar yang tidak punya ujung
supaya bisa berhenti menyanyi
supaya bisa berhenti menulis
supaya bisa berhenti menjadi baik

bisakah berhenti dari semua?

aku memang bukan seperti cinta
kamu juga bukan rangga yang suka menulis puisi
dalam bait-bait wajah yang begitu sendu

kamu hanya bisa memasak
sama seperti ketika rangga mengajarkan
cinta untuk memasak
lalu datang segerombolan orang bermotor besar
merusak moment indah itu
dengan batu-batu yang dilempar ke ruangannya
yang membuat moment tertarik secara kasar

itu rangga dan cinta, versi tahun 90an.

kita rangga dan cinta?
atau hanya aku yang mencoba membayangkan terlalu jauh
aku tidak mengerti.

aku buta, hatiku lelah menebak
karena pada akhirnya aku manusia
dan aku mengalah pada takdir
dan aku mengalah pada jiwa yang telah beku
dan aku mengalah pada diriku - aku mencintai diriku
tidak mau lagi sakit

rangga kalau boleh kusebut nama itu dalam dirimu
izinkan aku mengucapkan banyak hal
izinkan aku meninggalkanmu
dalam satu nyanyian sendu yang tidak akan pernah
...................................kuperdengarkan lagi.

selamat tinggal rangga.

Dance

why I should cry
if with you, it's like laughing everyday

why I should grieve
if with you, crying as if its existence had never existed

why I shouldn't be grateful
if with you, all kinds of insults
and all sorts of negative things
so easy to be surmounted

why I should stop smiling
if with you, smiling is like a good friend

why oh why
why oh why

you no need to talk
just show me....








....and we will dance under my rainbow life.